ditengah
kebisingan kota aku merasa sangat resah
jalan
yang begitu banyak melintang ku telusuri satu persatu
hingga
terhenti di suatu tempat
kaki yang
tadinya melangkah menysuri batu-batu kerikil
kepala
yang kepanasan menahan panasnya terik matahari
tiba-tiba
semuanya hilang
karna aku
melihat sebuah pohon yang rindang
disanalah…..,ya
disanalah tempat persinggahan itu
yang aku
berdiam dan mengabdi disana
mencakar
tanah dengan sepuluh jari tangan ini
mencari
dan mencari akar tunggang
sebagai
pondasi aku berdiri dan bertahan dengan kokoh laksana akar tunggang itu
tapi
sampai saat ini akar itu belum ku dapatkan seutuhnya
air mata
ini jatuh bercucuran menangisi tangan dan jari- jemari yang tergores dan
berdarah
hati yang
resah semakin bertanya-tanya,kapan semua itu akan ku raih?
akan jadi
apakah aku kelak?
hati yang
tenang menjawab dokter, dosen, pejabat tinggi, guru
ataukah
jadi pemulung yang mengorek-ngorek sampah?
hati
terpecah belah, pikiran ini bercabang dan menerawang
tapi aku
tetap bertekad, tempat ini bagaikan pohon tempat berlindung
ilmu ini
bagai pondasi yang kokoh bak akar tunggang itu
yang akan menerangi langkah ini meraih
impian yang selama ini tertanam dalam jiwa
di
sini……ya disinilah akarnya, disinilah tempatnya impian itu akan berawal
pohon
itu…akar itu…pondasi itu…adalah
kampusku,
kampus sejuta cerita
by: mahasiswa di kampus sejuta
cerita
0 komentar:
Terimakasih... Semoga bermanfaat :)