Dalam setiap riwayat perjuangan kaum muslimin, kita dapati bahwa
kemenangan demi kemenangan yang diraih kaum muslimin bukan dikarenakan jumlah
ataupun bekal logistik mereka, namun sebaliknya, akan kita dapati jumlah dan perbekalan
kaum muslimin jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah perbekalan musuh. Dapat
kita lihat kutipan pesan Abu Bakar kepada panglima ‘Amru bin ‘Ash. Dahulu, kita
pernah berperang bersama Rasulullah sedangkan yang kita miliki hanyalah dua
ekor kuda. Adapun kita sendiri, waktu itu hanya berjalan di belakang onta.
Dalam perang Uhud yang disertai
Rasulullah saw pun kami hanya membawa seekor kuda yang ditunggangi
oleh beliau saw. Meski demikian, Allah tetap memenangkan dan menolong kita
atas orang-orang yang menyelisihi kita.
Sahabat, jika kita menginginkan
kemenangan seperti itu, patutlah kita ikuti sebab-sebab kemenangan tersebut.
Faktor yang membuat 313 muslim menang melawan 1,000 kafir pada perang Badr, faktor yang membuat 3,000 muslim
berhasil menaklukan 200,000 kafir pada perang Mu’tah. Usahakanlah faktor-faktor
kemenangan itu!. Ketika pasukan Romawi (dengan jumlah yang sangat besar) luluh
lantak oleh umat Islam dalam setiap kancah peperangan, salah
seorang pasukan memberi penjelasan pada Raja Heraclius yang murka terhadap
pasukannya. Mereka semua bangun menunaikan shalat malam, mereka berpuasa di
siang hari, mereka menepati janji, mereka beramar makruf nahi munkar, serta
mereka saling tolong-menolong. Juga karena kami semua meminum arak, berzina,
melanggar yang haram, menyelisihi janji, berbuat ghashab, berbuat zhalim,
menyebarkan perseteruan, meninggalkan hal-hal yang diridlai oleh Allah, serta
membuat kerusakan di muka bumi.
Sahabat, bagaimana mungkin umat Islam pada waktu itu dapat dikalahkan,
sedang mereka memenuhi semua sebab kemenangan dan kaum kafir itu memenuhi semua
sebab kekalahan. Patut kita bertanya, hari ini, adakah kita sebagai salah satu
sebab kemenangan Islam?
Memerinci sebab-sebab kemenangan Islam secara detail akan menghabiskan banyak
halaman. Karenanya, tulisan sederhana ini hanya dapat menyebutkannya
secara global. Sebab-sebab yang melatarbelakangi seluruh kemenangan agung yang
dicapai oleh para sahabat dan para tabi’in. Terakhir, cukuplah taujih Syeikh
Jum’ah Amin ini menjadi semangat perjuangan untuk kita semua,Yang menjadi ibrah
(pandangan dan I’tibar) tidaklah terletak pada pelaksanaan tugas, tetapi,
didasarkan pada kecintaan kita kepada tugas-tugas ini.
Sahabat, patut kita ketahui, bahwa
kecintaan terhadap langkah juang ini yang akan melipatgandakan setiap daya dan
upaya kita. Bukan seberapa besar keringat, bukan semata beratnya tanggung
jawab. Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai setiap langkah
perjuangan yang kita lakukan. Amiin.
By
: Pandu Wibowo
Mahasiswa Politik Semester 5
0 komentar:
Terimakasih... Semoga bermanfaat :)