Bismillah..
Setiap cobaan dan ujian pasti ada
hikmahnya. Yaps, itulah seuntai kata yang biasa kita dengar ribuan kali dari
dulu hingga sekarang. Dan tidak dipungkiri juga ada berbagai macam orang yang
menyadarinya dalam arti yang berbeda. Dalam artian positif misalnya, seseorang
yang pernah merasakan sakit jantung hingga sakit hati meyakini bahwa hal ini
adalah cobaan dari Allah SWT yang mungkin menegurnya ataupun mengurangi dosa. Lalu
bagaimana dengan artian negatif?
Pernahkah sobat merasa hidup itu
begitu kejam? Atau pernahkah ada perasaan menyesal, dendam, dan bersedih hingga
tujuh turunan? Hehe... yang ini lebay namanya. So, inilah yang disebut dengan
pemaknaan negatif. Respon negatif tersebut tentu tidak baik. Dan tentunya akan
membawa dampak negatif lainnya baik bagi diri sendiri, agama, dan juga orang
lain. Menyalahkan diri sendiri, tidak percaya pada agama atau merasa terkekang
akibat tekanan dan aturan agama yang terlalu berlebihan, atau merasa selalu
ingin marah pada setiap orang adalah contoh konkritnya sobat.
Perlu sobat ketahui bahwa hidup
setiap orang memiliki jalan yang berbeda-beda. Ada yang bahagia di awal tapi
sedih di akhir dan begitu juga sebaliknya. Nah, bahagia dan sedih ini juga
merupakan sebuah cobaan dan ujian. Memang bahagia jadi orang kaya, bisa beli
ini itu... tapi hidupnya cuma harta kan? Teman punya nggak? Sejati nggak? Atau jangan-jangan
malah dimanfaatin uangnya? “Ups.. yang ini jangan ditiru yach... negative
thinking namanya”. Tapi yang jelas, kebahagian haqiqi hanya bisa diraih di
JannahNya ya sobat.
So, jika sobat merasa diberi karunia
dan nikmat yang luar biasa maka sobat harus banyak bersyukur dan akan lebih
baik lagi jika sobat meningkatkan amalan-amalan ibadah yang lebih daripada
sebelumnya. Hal ini akan menambah kecintaanNya dan nikmatNya, sebagaimana
hadist berikut ini :
Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi):
“Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi
dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau
tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan
kamu dari kemelaratan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dan yang merasa diberi karunia sedikit, jangan
berdiam diri. Teruslah bermuhasabah dan memperbanyak amalan-amalan ibadah. Nah,
dalam bermuhasabah coba sobat renungkan baik-baik, apakah sobat pernah makan
makanan dari hasil yang haram atau makanan yang tidak jelas haram / halalnya. Hal
ini berpengaruh lo sobat. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
"Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan
menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah
telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana yang
diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah
makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' Dan Allah juga berfirman: 'Wahai
orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami
rezekikan kepadamu.'" Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh,
sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke
langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal,
makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari
yang haram dan dikenyangkan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan
memperkenankan do'anya?" (HR. Muslim)
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2013/02/28/23432/awas-makanan-haram-bikin-ibadah-tak-diterima-dan-doa-takterkabul/#sthash.PO1spU9i.dpuf
Dan jangan lupa sobat harus terus berdo’a dan
berusaha (ikhtiar). Nggak mungkinkah kartu kredit turun dari langit, ato uang
yang ditanam bisa jadi pohon uang. #error. Jangan patah semangat n selalu positive
thinking yach! Banyak kok yang berusaha keras dan akhirnya mendapatkan hasil
yang memuaskan. Meskipun tidak mudah, kan berakit-rakit kehulu berenang-renang
ketepian bersusah payah dahulu so, bersenang-senang kemudian. N banyak kok cara
dapetin uang yang halal... sekrang kan ada internet lho! Bisa browsing,
chatting (yah promosi) hehe... n kalo ga da modal bisa pinjam uang juga ke
bank. Pekerjaan banyak kok, asalkan sobat mau ikhtiar aja dan jangan gampang
menyerah. Dengan begitu, ujian dan cobaan yang sebelumnya sobat rasakan akan
jadi sesuatu yang membut kita tersadar. Dengan begitu, kita akan berusaha
bangkit dari keterpurukan dan mencoba tantangan baru yang lebih menarik dan
bermanfaat. Nah, inilah salah satu hikmah yang bisa sobat rasakan. Ciyus lho! Nggak
hanya sobat, manusia yang tinggal di bumi Allah ini pernah merasakannya kok.
^_^
0 komentar:
Terimakasih... Semoga bermanfaat :)